Sabtu, 14 November 2009

Susu merupakan salah satu bahan makanan yang kaya akan protein dan sangat dibutuhkan terutama oleh balita. Booming permintaan susu dalam negeri terjadi, akibat peningkatan harga susu dunia yang mencapai US $ 4000 per ton.
Hal ini dipicu oleh kebijakan Uni Eropa dan beberapa negara penghasil susu yang mengurangi subsidi bagi usaha peternakan sapi perah, sehingga tidak ada insentif bagi peternak negara asing untuk mengembangkan usahanya. Kondisi ini menguntungkan bagi peternak sapi perah Indonesia karena akan terjadi peluang untuk meningkatkan posisi tawar kepada buyer susu dan industri pengolahan susu.
Usaha yang selama ini dilakukan oleh kelompok peternak (membentuk asosiasi), pemerintah daerah, koperasi, perguruan tinggi dan pemerintah pusat mencoba untuk “mengangkat” peternakan sapi perah mewujudkan hasil yang nyata, meskipun masih pada tahapan yang belum maksimal.
Peluang usaha peternakan sapi perah:
Selain susu segar yang diperoleh peternak sapi perah, daging juga diperoleh dari penggemukan sapi perah jantan serta kotoran untuk pupuk kandang dan biogas. Hal inilah yang mendorong peternak sapi perah untuk tetap mempertahankan usahanya dalam bidang peternakan sapi perah. Peran serta pemerintah, swasta serta perbankkan sangat diperlukan dalam mengembangkan usaha budidaya/ peternakan sapi perah untuk meningkatkan ketersediaan susu yang semakin tahun semakin meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah penduduk, konsumsi protein hewani dan kesejahteraan masyarakat. Serta untuk mendongkrak pendapatan peternak sapi perah yang selama ini relatif kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar